BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor perikanan adalah salah satu sektor usaha yang sedang
tumbuh dengan laju peningkatan yang cukup cepat. Hal ini menunjukkan sektor
perikanan tengah memasuki fase yang memberikan banyak ruang usaha untuk
berkembang dan tumbuh sehingga menjadikan peluang usaha yang sangat patut untuk
diperhitungkan. Perikanan merupakan semua kegiatan yang berkaitan dengan ikan,
termasuk memproduksi ikan, baik melalui penangkapan (perikanan tangkap) maupun
budidaya (perikanan budidaya atau akuakultur) atau mengolahnya untuk memenuhi
kebutuhan manusia akan pangan sumber protein dan non pangan.
Pemasaran adalah
PT. Mega Bahari Adhi
Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan
ikan beku (Frozen Fish).
Perusahaan ini
memproduksi beberapa komoditi perikanan yaitu Kerapu Sunu (Plektropoma Leopardus),
Tenggiri (Scomberomorus Commersoni), Napoleon
(Cheilinus Undulatus), Pisang-Pisang
(Caesio Chrysozonus), Jenaha (Lutjanus Jhoni), Kakap Merah (Lutjanus Altifrontalis), Kerapu (Epinephelus Merra), Ekor Kuning (Caesio Erythrogaster), Langkau (Psettodes Erumei) dan Sotong (Cuttle Fesh). Komoditi perikanan
tersebut di ekspor ke Negara Malaysia, Jepang, Filiphina, Thailand dan Vietnam.
Dalam meningkatkan produktifitas kerja dan peningkatan laba perusahaan, maka
aspek pemasaran memegang peranan yang sangat penting. Oleh sebab itu perlu
disusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan PT Mega Bahari
Adhi Mandiri, berkaitan dengan hal tersebut maka dalam hal ini peneliti akan
lebih fokus kepada strategi pemasaran ikan beku (frozen fish) di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar.
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis strategi pemasaran di PT. Mega Bahari Adhi
Mandiri.
Kegunaaan dari
penelitian ini adalah
1.
Memberikan sumbangan pemikiran terhadap perusahaan PT.
Mega Bahari Adhi Mandiri.
2.
Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam
meneliti hal yang sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Defenisi dan Konsep Strategi Pemasaran
Istilah
Strategi berasal dari kata yunani srategia
(stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk
menjadi seorang jenderal.
Manajemen adalah suatu seni
untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini perhatian
pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara
mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam
pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau
dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman,
pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan
manajemen Parket, (1950). Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu
usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools
tersebut dikenal dengan 6M, yaitu man, money, materials, machines, method,
dan markets.
a. Man,
merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada
manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk
kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang
berkerja sama untuk mencapai tujuan.
b. Money
atau uang, merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu
uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja,
alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai
dari suatu organisasi.
c. Material,
terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli
dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah
satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi
tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
d. Machine
atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang
lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
e. Metode
adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer.
Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu
tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.
f. Market
atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan)
produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila
barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti.
Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar
dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus
sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
B. Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah
aliran barang dari produsen ke konsumen. Aliran ini terjadi karena adanya
peranan lembaga pemasaran. Ini sangat bergantung dari sistem pasar yang berlaku
dan karakteristik aliran barang yang dipasarkan. Gitosudarmo (2000) memberikan
pengertian pemasaran sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan produk yang
dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi pasar. Sementara itu, Boyd (2000)
mengemukakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial yang melibatkan
kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain, dan
untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Malcom, dkk. (2000)
mengatakan pemasaran adalah kemampuan
perusahaan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk mencapai timbal balik
yang saling menguntungkan. Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial (Swasta dan Sukotjo, 2000).
Menurut Kotler (2000).
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran
merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing
pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap
menciptakan, menawarkan, dan pertukaran. Defenisi pemasaran tersebut
berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi : kebutuhan (needs), produk (goods,
services and idea), permintaan (demands),
nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar,
pemasar, serta prospek.
Kasmir dan Jakfar
(2003), mengemukakan bahwa pemasaran sebagai upaya untuk menciptakan dan
menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha
menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen
di pasar. Sementara itu Shimp (2003), mengatakan pemasaran adalah sekumpulan
kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai
(pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Lebih lanjut Kotler dan
Amstrong (2001), mengemukakan “Marketing
is a social managerialprocess where by individuals and groups obtain what they
need and want through creating and exchanging products of value with others”, artinya
pemasaran ialah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka melalui pertukaran produk yang bernilai
dengan orang lain. Selanjutnya Kotler (2002), Mengemukakan pemasaran adalah
seni dan ilmu menciptakan nilai bagi pelanggan dan menangkap nilai dari
pelanggan.
1.
Konsep
Strategi Pemasaran
Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat
penyusunan strategi merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan
lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas
terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan
penting dalam pengembangan strategi. Strategi pemasaran merupakan rencana yang
terpadu sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan pemasaran kepada pasar
sasaran dengan mengembangkan program pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran.
Untuk berhasilnya strategi pemasaran yang dijalankan, dibutuhkan dua hal yang
sangat penting dan saling berkaitan,
yaitu : (1) target pasar yang dituju, (2) bauran pemasaran yang dijalankan
untuk mencapai target pasar tersebut. (http://id.wikipedia.org/wiki/Konsep strategi pemasaran).
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun
eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Bennett,
1988). Sementara itu, Tull dan Kahle (1990) mendefenisikan strategi pemasaran
sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran
tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam
kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar
sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran.
Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan
arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.
Menurut Corey (1991) strategi pemasaran
terdiri atas lima elemen yang saling berkait :-
1. Pemilihan
Pasar, memilih pasar yang akan dilayani.
2. Perencanaan
Produk, meliputi produk spesifik yg dijual, pembentukan lini produk dan desain
penawaran individual pada masing-masing
lini.
3. Penetapan
Harga yaitu menentukan harga yang dapat
mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
4. Sisten
Distribusi yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk
hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
5.
Komunikasi pemasaran (promosi), yaitu meliputi
periklanan, personalia selling, promosi penjualan, direct marketing dan publik
relation.
Dalam merumuskan strategi pemasaran dibutuhkan
pendekatan-pendekatan analitis. Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan
untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung
pada analisis terhadap faktor-faktor berikut :
-
Faktor lingkungan
-
Faktor pasar
-
Persaingan
-
Analisis kemampuan internal
-
Perilaku konsumen
-
Analisis ekonomi
Menurut Kotler (2002), perencanaan
strategis yang berorientasi pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan
dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang
pasar yang terus berubah. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk membentuk
serta menyempurnakan usaha bisnis dan produk perusahaan sehingga memenuhi
target laba dan pertumbuhan. Perencanaan strategis memrlukan tiga kekuatan
kunci. Pertama, pengelolaan unit-unit bisnis perusahaan sebagai portofolio
investas; kedua, mengevaluasi kekuatan masing-masing unit bisnis secara tepat
dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian
masing-masing perusahaan dan kegiatan kunci ; ketiga adalah strategi.
2. Pemilihan Strategi Pemasaran
Faktor situasional dan persaingan yang harus dihadapi organisasi menjadi
perhatian dalam pemilihan strategi pemasaran. Sebagai contoh, sewaktu manajemen
mengembangkan strategi untuk memasuki pasar baru, dapat dimanfaatkan data
permasalahan strategis dan pedoman strategi yang menyinggung masalah situasi
memasuki pasar baru, Strategi situasi lainnya meliputi strategi daur hidup
produk, strategi pasar yang terpecah, strategi global, dan strategi perusahaan kecil (Corey. 1991).
3.
Perkembangan
Strategi Pemasaran
Konsep strategi dibicarakan secara formal, pertama kali orang Yunani,
walaupun saat itu ditekankan pada konteks militer, bukan pada aplikasi
pemasaran. Strategi bisnis dan pemasaran baru dikenal beberapa abad kemudian.
Sedangkan perencanaan strategi formal dimulai pada awal priode setelah perang
dunia II. Sejak saat itu strategi mengalami empat prase perkembangan (Schnaars,
1991;) yaitu :
-
Budgeting dan overall strategy (dekade 1950an).
-
Perencanaan jangka panjang (dekade 1960an).
-
Formula planning (dekade 1970an).
-
Strategic thinking (semenjak 1980an hingga saat
ini).
C. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Sthrengths) dan peluang (Opportunities), dan secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Jadi, analisis SWOT membandingkan
antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan
kelemahan (Rangkuti, 2005).
Tabel 1. Format Matriks
SWOT
Eksternal
Internal
|
Opportunity
|
Treaths
|
Strengths
|
SO strategies
|
ST strategies
|
Weaknesses
|
WO strategies
|
WT strategies
|
Sumber : Rangkuti, 2005.
Keterangan Matriks SWOT
tersebut sebagai berikut :
1. SO strategies: ini merupakan situasi yang
menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented
strategy).
2. ST strategies: dalam situasi ini
perusahaan menghadapi berbagai ancaman,
tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang denga cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
3. WO strategies: dalam situasi ini
perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi juga menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Fokus strategi pada situasi ini adalah meminimalkan
masalah-masalah internal sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik.
4. WT strategies: ini merupakan situasi yang
tidak menguntungkan, sehingga perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.
Dengan demikian perencanaan strategis, harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan seperti kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam
kondisi yang ada saat ini (Rangkuti, 2002).
Analisis SWOT yang
seringkali dipakai untuk merumuskan keputusan strategik ini, dimulai dengan
mengidentifikasi dan menganalisis secara tepat faktor-faktor lingkungan, baik
lingkungan internal maupun eksternal. Siagian (2006) mengklasifikasi lingkungan
eksternal atas dua bagian yaitu : lingkungan eksternal dekat dan lingkungan
eksternal jauh. Lingkungan eksternal dekat adalah lingkungan eksternal yang
mempunyai dampak pada kegiatan-kegiatan operasional organisasi, seperti
berbagai kekuatan dan kondisi dalam lingkup industri dimana organisasi
bergerak, situasi persaingan, situasi pasar dan kondisi lapangan kerja
spesifik. Faktor lingkungan eksternal dekat dapat timbul karena tindakan
organisasi sendiri atau karena tindakan/prilaku pihak lain dalam lingkungan
eksternal. Misalnya: pesaing, konsumen, pemasok, atau penyandang dana.
Lingkungan eksternal jauh adalah berbagai kekuatan dan kondisi yang timbul,
terlepas dari apa yang terjadi pada lingkungan eksternal dekat. Kekuatan dan
kondisi ini dapat bersifat politik, ekonomi, teknologi, keamanan, hukum, sosial
budaya, dan pendidikan. Dalam mengamati lingkungan eksternal ada beberapa
sektor yang peka secara strategik, artinya bisa menciptakan peluang, atau
sebaliknya sebagai ancaman. Misalnya perkembangan teknologi atau peraturan
perundang-undangan dapat saja memberikan keuntungan atau kerugian bagi
organisasi. Peluang dan hambatan senantiasa hadir dan melampaui kemampuan
sumberdaya yang tersedia. Artinya kekuatan yang dimiliki organisasi selalu
berada dalam posisi yang lebih lemah dalam menanggulangi ancaman atau bahkan
untuk memanfaatkan peluang sekalipun.
BAB
III
METODOLOGI
A.
Waktu dan
Tempat
Penulisan tugas akhir ini disusun berdasarkan penelitian yang berlangsung
selama 3 bulan, mulai Tanggal 17 April – 17 Juni 2010, yang bertempat pada PT. Mega Bahari
Adhi Mandiri (MBA) JL. Teuku Umar Raya No. 100 Kel. Kaluku Bodoa, Kec. Tallo,
Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan.
B.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penulisan tugas akhir ini disusun berdasarkan data hasil kegiatan selama
Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dengan menggunakan metode:
1.
Wawancara
langsung dengan melakukan tanyajawab dari pihak Perusahaan yang dianggap cukup
Refresentatif.
2.
Observasi,
yaitu pengamatan langsung terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penelitian
C. Jenis Data
Jenis Data yang digunakan
dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari
objek langsung di lapangan melalui
wawancara.
2. Data Sekunder yaitu data yang sudah jadi
atau data yang diambil dari tempat penelitian dan data penunjang lainnya
seperti studi pustaka, literatur, makalah dan laporan-laporan yang berhubungan
dengan judul tugas akhir ini.
D.
Analisis Data
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dikemukan, maka metode analisis data yang digunakan untuk
mengetahui strategi pemasaran ikan beku di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar
adalah:
1.
Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif menggambarkan sifat,
keadaan, gejala atas suatu objek yang diteliti. Analisis kualitatif bertujuan
menerangkan tentang gambaran adanya hubungan sebab akibat antara berbagai
variabel yang diteliti menyangkut strategi pemasaran.
2.
Analisi SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat dijadikan
sebagai acuan dalam penerapan
strategi pemasaran produk ikan beku yang dilakukan di
perusahaan.
Sebelum dilakukan
analisis SWOT, dilakukan klasifikasi dan analisis faktor internal (kekuatan dan kelemahan usaha). Prosedur analisis faktor-faktor
internal (IFAS= Internal Factor Analysis Summary) Setelah itu dilakukan klasifikasi dan analisis faktor-faktor strategi eksternal
(EFAS = External Factor Analysis Summary).
E.
Definisi
Operasional
1.
Perusahaan
Perusahaan
adalah PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar yang bergerak dikegiatan pengolahan
dan ekspor ikan segar dan ikan beku.
2.
Produk
Produk adalah hasil
kegiatan produksi perusahaan berupa ikan beku
3.
Strategi Pemasaran
Strategi
adalah cara yang dilakukan perusahaan dalam mengahadapi peluang, kekuatan,
kelemahan dan acaman yang dihadapai perusahaan.
4.
M/C
Master
carton (M/C) alat atau wadah yang digunakan untuk mengemas produk ikan beku
5. Harga
Harga merupakan
jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk
perusahaan. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk yang
ditawarkan oleh perusahaan.
6. Distribusi
Tempat
menyalurkan produk dari perusahaan hingga sampai ditangan konsumen.
7.
Promosi
Serangkaian
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan
oleh perusahaan.
8. Analisa
SWOT
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi, berdasarkan logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Sthrengths) dan peluang (Opportunities),
dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats). Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan
ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
9.
Pasar Ekspor
Pasar
ekspor adalah pasar yang didalamnya terdiri pembeli yang berasal dari berbagai
Negara baik Negara Malaysia, Jepang, Filiphina, Thailand dan Vietnam.
BAB IV
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
A.
Sejarah Perusahaan
Pendirian PT. Mega Bahari Adhi Mandiri (MBA) tepatnya pada tanggal 21
Agustus 1997 yang berkedudukan di Jalan Teuku Umar Raya No. 100 Makassar pada
pejabat Notaris dalam hal ini Notaris Hartini Wijaya, SH sebagai suatu badan usaha Perseroan Terbatas (PT), dalam bentuk
perusahaan penanaman modal negara yang bergerak dalam bidang cold storage.
Pada
tahun 1994 sampai tahun 1996 pimpinan
perusahaan mengawali usahanya dengan menjalankan bisnis sebagai pengumpul ikan
segar (Fresh Fish) dan semua jenis hasil laut lainnya, khususnya di wilayah kota
Makassar dan di pulau-pulau kecil terdekat pada umumnya dengan tujuan pasar
lokal/penjualan lokal saja.
Tahun
1997 hasil perikanan cukup memadai dan peluang ekspor cukup menjanjikan dan
masih terbuka sangat luas, maka perusahaan berupaya untuk dapat menerobos pasar
luar negeri yang sangat potensial yang dikembangkan, dengan demikian dilakukan
pengiriman perdana dalam bentuk ikan segar (Fresh
Fish) dengan tujuan utama pada negara
tetangga yaitu Singapura.
Pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2002 ekspor perikanan
dapat dikatakan berjalan dengan lancar, namun masih terbatas pada kualitas ikan
yang harus benar-benar segar (Fresh),
sehingga perusahaan mencari buyer
yang mampu membeli ikan beku (Frozen Fish) agar dapat membantu para
nelayan-nelayan khususnya di kota Makassar dan sekitarnya, pulau Propinsi
Sulawesi Selatan dan Propinsi lainnya seperti kota Palu, Kendari, Gorontalo
bahkan sampai ke Ambon untuk peningkatan penghasilan (Income) para nelayan. Maka pada tahun 2003 sampai 2005 PT. Mega
Bahari Adhi Mandiri (MBA) mendapatkan buyer
ikan beku (Frozen Fish) dengan tujuan negara Malaysia,
Jepang, Filipina, Thailand dan Vietnam. Pada
tahun 2006-2010 pimpinan sering mengikuti pelatihan mulai dari pelatihan perdagangan dalam negeri
sampai perdagangan luar negeri.
B. Lokasi Perusahaan
PT. Mega Bahari Adhi Mandiri
(MBA) terletak di Jalan Teuku Umar Raya No. 100, Kel. Kaluku Bodoa Kec. Tallo
Kota Makassar Sulawesi-Selatan. Lokasi ini ditunjang dengan ketersediaan air
bersih yang diperoleh dari Sumur Bor. Sedangkan untuk kebutuhan listrik
diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pemilihan suatu lokasi pabrik
harus diperkirakan jangka panjang dengan mengharapkan kebutuhan perusahaan
dikemudian hari. Hal ini harus didasarkan pada kebijaksanaan
perusahaan-perusahaan, diversifikasi produk yang diharapkan, pasar yang
berubah, sumber bahan baku yang berubah dan setiap pengaruh lain yang dapat
diduga. Perhatian yang saksama harus diberikan pada semua faktor ekonomi yang
mempengaruhi kebutuhan untuk pabrik baru dan ukuran serta lokasi pabrik
C. Fasilitas Perusahaan
PT. Mega Bahari Adhi Mandiri
(MBA) memiliki sarana dan prasarana yang terdiri dari ruang kantor, ruang
perlengkapan, ruang pengolahan, ruang karyawan dan kendaraan, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 1.
1. Gedung Kantor
Fasilitas ini berfungsi untuk
melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan masalah administrasi
perusahaan serta sebagai tempat mengelolah semua data yang diterima dari ruang
procesing.
2. Fasilitas Penerimaan Bahan Baku
Fasilitas ini dapat berfungsi dalam
melaksanakan seluruh kegiatan produksi yang terdiri dari :
a.
Ruang
Penampungan
b.
Ruang
Procesing
c.
Ruang
Air Blast Frezeer (ABF)
d.
Ruang
Penyimpanan Kemasan
e.
Ruang
Karyawan
Tabel 2. Daftar Fasilitas PT. Mega Bahari Adhi Mandiri, Makassar.
No.
|
Sarana dan Prasarana
|
Jumlah
|
1.
|
Ruang Kantor :
a.
Meja
b.
Kursi
·
Empuk
·
Plastik
c.
Lemari
d.
Toilet
e.
Kipas Angin
f.
AC
|
3 unit
2 unit
5 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
|
2.
|
Ruang Perlengkapan :
a.
Sepatu Boat
b.
Baju Kerja
c.
Celemek Pelindung
d.
Topi
e.
Masker
|
21 pasang
25 buah
25 buah
25 buah
25 buah
|
3.
|
Ruang Pengolahan :
a.
Meja Stainless
b.
Air Blast Frezeer
c.
Cold Storage
d.
Fiber Glass Tank
e.
Timbangan Elektrik
f.
Timbangan Duduk 80 Kg
g.
Timbangan Duduk 5 Kg
h.
Mesin Penggiling Es
i.
Bak Air
j.
Keranjang 40 Kg
k.
Pan
l.
Kereta Ikan / Trolley
m. Pisau
|
25 unit
2 unit
2 unit
1 unit
1 unit
4 unit
1 unit
1 unit
2 buah
20 buah
50
unit
2 unit
10 buah
|
4.
|
Ruang karyawan :
a.
Loker Karyawan
|
1 unit
|
5.
|
Kendaraan :
a.
Mobil Pick Up
|
1 unit
|
(Sumber Data : PT. Mega Bahari Adhi Mandiri, 2010)
Organisasi adalah
struktur yang diciptakan untuk memungkinkan dilaksanakannya kegiatan yang
penting secara lancar baik keatas maupun kebawah.
Dalam suatu
Organisasi, dengan segala aktifitasnya terdapat hubungan diantara orang-orang
yang menjalankan aktifitas tersebut. Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam
suatu organisasi, makin kompleks pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itulah
dibuat bagan yang menggambarkan hubungan tersebut, termasuk hubungan antara
masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan itulah yang dikenal sebagai bagan
organisasi atau Struktur Organisasi (Fuad, 2003).
Bentuk organisasi yang
digunakan pada PT. Mega Bahari Adhi
Mandiri Makassar adalah bentuk
organisasi yang sederhana, dimana kedudukan Komisaris sebagai pengambil
keputusan tertinggi. Direktur dalam menjalankan perusahaan dibantu oleh
masing-masing Manajer dan Kepala Bagian.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada PT. Mega bahari Adhi Mandiri menunjukkan bahwa
pemasaran yang dilakukan meliputi konsep produksi, konsep produk, konsep
penjualan, konsep pemasaran dan konsep pemasaran sosial. Berikut penjelasan
masing-masing konsep pada PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar.
-
Konsep
Produksi
Konsep
produksi yang dilakukan di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar berkeyakinan
bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan harganya murah.
Perusahaan akan berkonsentrasi pada upaya menciptakan efisiensi produksi, biaya
rendah, dan distribusi massal. Dengan demikian, fokus utama perusahaan adalah
distribusi dan harga.
-
Konsep
Produk
Konsep
produk, perusahaan berpandangan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang
memberikan kualitas, kinerja atau fitur inofatif terbaik. Perusahaan akan
berkonsentrasi pada upaya penciptaan produk superir dan penyempurnaan
kualitasnya. Jadi fokus utama perusahaan yaitu pada aspek produk.
PT
Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar memproduksi berbagai jenis produk ikan beku,
segar dan fillet yang terdiri dari produk (tabel 3).
Tabel 3. Jenis
Produk PT Mega Bahari Adhi Mandiri
No.
|
Nama Ikan
(Indonesia)
|
1.
|
Kerapu Sunu (Plektropoma Leopardus)
|
2.
|
Tenggiri (Scomberomorus Commersoni)
|
3.
|
Napoleon (Cheilinus Undulatus)
|
4.
|
Pisang-Pisang (Caesio Chrysozonus)
|
5.
|
Jenaha (Lutjanus Jhoni)
|
6.
|
Kakap Merah (Lutjanus Altifrontalis)
|
7.
|
Kerapu (Epinephelus Merra)
|
8.
|
Ekor Kuning (Caesio Erythrogaster)
|
9.
|
Langkau (Psettodes Erumei)
|
10.
|
Sotong (Cuttle Fesh)
|
Sumber: PT Mega Bahari Adhi Mandiri setelah
diolah 2010
Kegiatan
ekspor dilakukan sesuai permintaan konsumen dan jika jumlahnya mencapai 30-40
ton tiap kegiatan ekspor. Umumnya produk yang diekspor dalam bentuk ikan beku.
-
Konsep
Penjualan
Konsep
Penjualan, perusahaan berkeyakinan bahwa
konsumen tidak akan tertarik untuk membeli produk dalam jumlah banyak, jika
mereka tidak diyakinkan dan bahkan bila perlu dibujuk, maka perusahaan berkonsentrasi
pada penjualan yang agresif.
-
Konsep
pemasaran
Konsep
pemasaran, pada konsep ini berpandangan bahwa kunci untuk mewujudkan tujuan
perusahaan terletak pada kemampuan dalam menciptakan, memberikan dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasarannya secara lebih efektif
dibandingkan pada pesaing atau perusahaan-perusahaan kompetitor, khususnya yang
bergerak pada usaha yang sama.
Kegiatan promosi memegang peranan besar dalam memajukan usaha produk
Ikan Beku beku di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar. Kehadiran usaha
tersebut dapat dideteksi dan diketahui oleh konsumen berkat dukungan dari
kegiatan promosi yang dilakukan.
Adapun kegiatan promosi yang dilakukan di PT Mega Bahari Adhi Mandiri
Makassar yaitu :
1.
Penyebaran informasi melalui iklan dimedia elektronik
2.
Penyebaran informasi melalui browsur
3.
Komunikasi secara langsung terhadap konsumen.
Meskipun dibilang perusahaan baru, namun PT Mega Bahari Adhi Mandiri
Makassar sudah sangat dikenal dengan kualitas produk yang memuaskan. Hal ini ditandai
dengan adanya peningkatan permintaan produk dari konsumen.
Distribusi
merupakan proses pertukaran dan perpindahan secara fisik barang dan jasa dari
produsen ke konsumen. Melalui kegiatan distribusi, akan terjalin ikatan anatar
pedagang atau perusahaan. Adapun negara tujuan konsumen atau ekspor PT Mega
Bahari Adhi Mandiri Makassar dari hasil proses produksinya yaitu negara
Malaysia, Jepang, Filiphina, Thailand dan Vietnam.
Proses
penyaluran hasil produksi di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar menggunakan
metode langsung ke negara tujuan atau konsumen tanpa melalui perantara.
-
Konsep
pemasaran sosial
Konsep
pemasaran sosial, dalam hal ini berkeyakinan bahwa tugas perusahaan adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Pada konsep ini perusahaan menekankan
pentingnya aspek sosial dan etika dalam praktek pemasaran. Oleh sebab itu,
diperlukan keseimbangan antara laba perusahaan, kepuasan pelanggan dan
kepentingan publik.
Harga merupakan nilai dari suatu produk yang dinilai dengan uang. Harga
produk ikan beku pada PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar ditetapkan melalui
kesepakatan antara pihak perusahaan dan buyer,
dimana harga tersebut dihitung sesuai dengan tujuan pemasaran, keberlangsungan
hidup, maksimisasi laba berjalan, mutu produk serta setelah perhitungan dari
biaya-biaya, namun harga tersebut berubah ubah sesuai dengan permintaan
konsumen, perubahan nilai tukar mata uang rupiah dengan mata uang asing, jumlah
bahan baku dan kebijakan pemerintah.
-
Analisis SWOT
Analisis SWOT meliputi
faktor internal yaitu kekuatan (Strengths)
dan kelemahan (Weaknesses) serta
faktor eksternal yaitu peluang (Opportunity)
dan ancaman (Threats) yang terdapat
pada perusahaan. Strategi pemasaran Ikan Beku beku di perusahaan dapat dirumuskan
dengan menggunakan matriks SWOT. Faktor-faktor internal dan eksternal
diklasifikasikan kemudian dihubungkan sehingga menghasilkan strategi dari
hubungan dan pengaruh faktor internal dan eksternal.
Tabel 4. Matriks SWOT PT
Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar
Internal
|
Peluang:
1.
Konsumen lebih mengutamakan kualitas dan memiliki
daya beli
2.
Informasi tekhnologi semakin berkembang
|
Ancaman:
1.
Perusahaan sejenis
2.
Nilai tukar rupiah berfluktuasi tinggi
3.
Tidak dikenali konsumen
|
Kekuatan:
1.
Produk yang berkualitas tinggi dan bervariasi
2.
Harga ditentukan berdasarkan lobi antara
perusahaandan buyer
3.
Promosi menggunakan media elektronik
4.
Perusahaan memiliki buyer tetap
|
Strategi SO :
1.
Meningkatkan kualitas produk
2.
Penentuan harga berorientasi pada laba dan kepuasan
konsumen
3.
Optimalisasi promosi
4.
Memperluas jaringan buyer
|
Strategi ST :
1.
Meningkatkan kualitas produk
2.
Harga bersaing
3.
Efektifitas penggunaan media promosi
|
Kelemahan:
1.
Kapasitas produksi belum maksimal
2.
Nilai kurs dollar berfluktuasi
3.
Biaya promosi tinggi
|
Strategi WO :
1.
Peningkatkan volume produksi
2.
Harga tidak mempengaruhi daya beli konsumen
3.
Efesiensi biaya promosi
|
Strategi WT :
1.
Memaksimalkan kegiatan produksi perusahaan
2.
Menetapkan harga mengacu pada kurs dollar
3.
Efesiensi dan efektifitas kegiatan promosi
|
Sumber: PT Mega Bahari Adhi Mandiri setelah
diolah, tahun 2010
Berdasarkan matriks SWOT tersebut, maka strategi pemasaran yang digunakan
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan adalah :
1.
Strategi produk (Poduct)
a)
Strategi SO (Strength-Opportunity) untuk produk
·
Memenuhi permintaan konsumen untuk kulaitas
produk yang dihasilkan.
Ikan Beku merupakan produk utama dari PT MEGA BAHARI
ADHI MANDIRI di luar dari produk ikan segar dan fillet. Tekstur tubuh Ikan Beku yang kenyal
dan tingkat kesegaran yang tinggi menjadi keunggulan dari produk ini, selain
itu dalam kegiatan mengolahan tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya
sehingga produk yang dihasilkan memiliki tempat sendiri bagi pihak produsen
terutama konsumen. Disamping mempertahankan mutu produk juga perlu meningkatkan
mutu produk agar pihak buyer tetap menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan.
Sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar yang ditinjau dari segi
kualitas produk yang dihasilkan.
b.
Strategi ST (Strength-Threat)
·
Peningkatan mutu dan kualitas produk
Seiring dengan munculnya prusahaan
pesaing yang bergerak dibidang yang sama dan variasi produk yang sama
perusahaan harus terus menjaga dan meningkatkan mutu dari produk yang
dihasilkan agar pihak buyer/ pembeli tetap menjalin kerjasama dengan perusahaan
tidak beralih pada perusahaan lain.
a.
Strategi WO (Weakness-Opportunity)
·
Peningkatan volume produksi
Seiring dengan permintaan pasar yang
semakin meningkat dibarengi dengan kegemaran negara tujuan terhadap produk ikan
beku, maka startegi perusahaan adalah bagaimana meningkatkan volume produksi
perusahaan untuk memenuhi permintaan yang ada, tanpa mengurangi kualitas dari
produk yang sudah ada dan memaksimalkan kapasitas produksi perusahaan.
b.
Strategi WT (Weakness-Threat)
·
Memaksimalkan kegiatan produksi perusahaan
Dalam rangka memaksimalkan kemampuan
produksi perusahaan, strategi yang tepat bagaimana perusahaan dapat
meningkatkan jumlah produksinya agar tidak mengalami penurunan yang bisa
menyebabkan perusahaan pesaing menguasai pangsa pasar yang ada.
2.
Strategi harga (Price)
a.
Strategi SO (Strength-Opportunity) untuk harga
·
Penentuan harga yang berorientasi pada
keuntungan dan kepuasan konsumen.
Bagaimana perusahaan dapat
memanfaatkan kemapuan pelanggan untuk membeli produk meskipun penentuan harga
dilakukan secara negoisasi.
b.
Strategi ST (Stength-Threat)
·
Menentukan harga yang tidak rendah bagi
perusahaan
Dalam proses negoisasi dilakukan
kesepakatan harga antara pihak perusahaan dengan pihak buyer, kesepakatan harga
tidak merugikan antara kedua belah pihak terutama bagi pihak produsen (PT MEGA
BAHARI ADHI MANDIRI)
c.
Strategi WO (Weakness-Opportunity)
·
Harga tidak mempengaruhi daya beli konsumen.
Karena pihak konsumen sangat memperhatikan masalah
kualitas dari produk yang dihasikan dan perusahaan dapat memenuhi hal tersebut
maka perusahaan dapat menentukan harga yang tepat bagi produk perusahaan dan
daya beli konsumen yang tinggi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.
d.
Strategi WT (Weakness- Threat)
·
Menetapkan standar harga nasional dengan mengacu
pada nilai kurs dollar.
Rendahnya nilai tukar rupiah dengan
dollar menjadi ancaman perusahaan dalam menentukan harga dari produk yang
dihasikan, strategi dari perusahaan untuk mengatasi hal terebut adalah
perusahaan menetapkan standar harga nasional dengan mengacu pada nilai kurs
dollar .
3. Strategi
Promosi
a.
Strategi SO (Strength-Opportunity) untuk promosi
·
Pemanfaatan sarana elektronik semaksimal mungkin
Seiring dengan pengembangan sarana
dan prasarana elektronik, pihak perusahaan memanfaatkan peluang yang ada dengan
semaksimal mungkin, dimana pihak pembeli (buyer) dapat mengunjunggi websait
dari perusahaan dan melihat produk yang ditawarkan perusahaan, dan dapat
mengetahui harga dari produk yang ditawarkan untuk masing-masing produk yang
ada.
b.
Strategi ST (Stength-Threat)
·
Penggunaan media tambahan
Agar produk yang hasilkan oleh
perusahaan mudah dikenali oleh produsen, promosi dapat dilakukan di media massa
seperti tv yang umumnya menjadi sarana promosi yang paling mudah untuk dilihat
oleh konsumen
c.
Strategi WO (Weakness-Opportunity)
·
Peningkatan kegiatan promosi dan efesiensi biaya
Promosi yang gencar dilakukan pihak
perusahaan pada saat awal berdirinya perusahaan dimana perusahaan berada pada
tahap perkenalan. Disini produk yang dihasilkan oleh perusahaan belum dikenal
sama sekali oleh buyer. Pembeli/buyer
belum mengatahui manfaat apa yang dapat diperoleh dari produk tersebut, oleh
karena itu pihak perusahaan melakukan kegiatan promosi semaksimal mungkn namun
tetap memperhatikan efesiensi biaya dalam kegiatan tersebut.
d.
Strategi WT (Weakness- Threat)
·
Kegiatan promosi ditingkatkan dengan biaya
seminimal mungkin
Perusahaan melakukan kegiatan promosi
dengan biaya seminimal mungkin bertujuan agar pengeluaran dari perusahaan tidak
lebih besar dari pada keuntungan dari perusahaan, meskipun dengan biaya yang
diminimalkan perusahaan dapat menyapaikan dan mengkomunikasikan akan produk
yang dimiliki oleh pihak perusahaan.
4. Strategi
distribusi
a.
Strategi SO (Strength-Opportunity) untuk promosi
·
Menjalin kerjasama yang baik dengan pihak buyer
Seiring dengan persaingan antar
perusahaan yang semakin ketat, perusahaan menempatkan pada orientasi kepuasan
pelanggan sebagai tujuan utama, agar kerja sama dengan pihak buyer terjalin
dengan baik.
·
Mempertahankan buyer yang telah ada
Untuk mempertahan buyer yang ada
pihak perusahaan tetap menjaga kualitas produk yang hasilkan dan memproduksi
produk secara kontinu.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1.
Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka strategi pemasaran
di perusahaan PT Mega Bahari Adhi Mandiri adalah:
a.
Produk, meliputi pemenuhan permintaan konsumen akan
kualitas produk yang dihasilkan, peningkatan volume produksi, mempertahankan
serta meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasikan dan memaksimalkan
kegiatan produksi perusahaan.
b.
Harga meliputi strategi penentuan harga yang
berorientasi pada keuntungan dan kepuasan konsumen, harga tidak mempengaruhi
daya beli konsumen, menentukan harga yang tidak rendah dibandingkan dengan
perusahaan pesaing, menetapkan standar harga nasional dengan mengacu pada nilai
kurs dollar serta efesiensi harga bahan baku.
c.
Promosi meliputi, pemanfaatan sarana elektronik
semaksimal mungkin, penggunaan media tambahan, serta peningkatan kegiatan
promosi
d.
Distribusi meliputi, menjalin kerjasama yang baik
dengan pihak buyer dan mempertahankan buyer yang telah ada
B.
Saran
Kesinambungan produksi merupakan
salah satu aspek penting dalam proses pemasaran sehingga sebaiknya PT MBA
memperluas jaringan supplier guna menjaga eksistensi dan memperbesar omset
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bennett, S. 1988. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Boyd, W.H. 2000. Fleksibel
Marketing. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Corey, L. 1991, Strategi Pemasaran, Andi. Yogyakarta.
Ericson, 1992,
Proses Perencanaan Jakarta.
Fuad. 2003. Pengantar
Bisnis. Edisi ketiga. Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta.
Gitosudarmo, H.I. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. BPFE UGM,
Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsep strategi pemasaran. Diakses pada Tanggal
18
September 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pemasaran. Diakses pada Tanggal
18
September 2011.
Kasmir
dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis.
Kencana. Jakarta.
Kotler,
P. 2000. Marketing. Jilid I.
Erlangga. Yogyakarta.
……….... 2002. Marketing. Jilid III. Erlangga.
Yogyakarta.
………. …dan G Amstrong. 2001. Principle
of Marketing, Edisi 9. Prentice Hal.
inc,
Nem Jersey.
Malcom, H.B, Mc Donald dan Keagen W.J. 2000. Manajemen Pemasaran,
Cetakan
I. Salemba Empat. Jakarta.
Parket, 1950,
pengertian seni manajemen didalam expedisi muatan kapal laut.
Rangkuti, F. 2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia
Pustaka
Utama. Jakarta.
…………… 2005. Analisi SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan Ke12.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Schnaars,
1991. Pemasaran Strategi, Erlangga.
Shimp, T. A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi pemasaran
Terpadu. Jilid I
Edisi V. Erlangga. Jakarta.
Siagian, P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas,
Bumi
Aksara, Jakarta.
Swasta, B. DH dan I Sukotjo. 2002. Pengantar Bisnis Modern : Pengantar
Ekonomi Perusahaan
Modern, Edisi III. Liberty. Yogyakarta.
Tull, D.S. and L.R Kahle. 1990. Marketing Management. New York. Macmilan
Publishing
Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar