Jumat, 13 Juli 2012

TEKNIK PENDEDERAN TIRAM MUTIARA (Pinctada Maxima)


I. PENDAHULUAN
           Tiram mutiara ( Pinctada Maxima )   merupakan salah satu jenis kerang  penghasil mutiara yang paling baik dan bernilai ekonomis tinggi sehingga usaha untuk mengembangkan budidaya tiram mutiara sudah banyak dilakukan oleh perusahaan  baik perusahaan luar negeri maupun dalam negeri.    Dalam rangka  memenuhi  kebutuhan benih tiram mutiara untuk kegiatan  insersi pembuatan mutiara telah dilakukan kegiatan pembenihan di hatchray namun produksi benih masih belum mampu memenuhi permintaan perusahaan mutiara sementara benih tiram mutiara hasil tangkapan di alam sekarang sudah mulai langka akibat penangkapan yang dilakukan terus menerus sehingga tidak bisa lagi diharapkan untuk memenuhi kebutuhan benih bagi perusahaan budidaya mutiara. Permintaan benih tiram mutiara hasil pembenihan hatchery semakin hari semakin meningkat selain karena semakin berkembangnya perusahaan budidaya mutiara juga karena semakin menurunnya hasil tangkapan benih tiram mutiara dari alam. Maka untuk memenuhi permintaan benih tiram mutiara perlu terus dikembangkan kegiatan perekayasaan pendederan tiram mutiara sehingga dapat meningkatan produksi benih tiram mutiara.
          Kendala yang masih dihadapi dalam usaha budidaya tiram mutiara  selama ini yaitu masih   tingginya tingkat mortalitas pada saat spat ukuran 2 sampai 3 cm. Masalah ini merupakan masalah umum yang dihadapi perusahaan mutiara dan masih belum diketahui penyebabnya secara pasti, sehingga perlu terus dilakukan pengkajian dan penelitian secara lebih intensif.
           Untuk menaikkan tingkat SR spat tiram mutiara ini maka perlu dilakukan rekayasa pendederan spat tiram mutiara secara berkelanjutan sehingga secara bertahap diharapkan akan diperoleh teknologi yang lebih baik sehingga tingkat SR spat dapat lebih tinggi.
         Sebagai kontribusi Balai Budidaya Laut Lombok dalam peningkatan produksi benih tiram mutiara yaitu dengan terus berupaya melakukan perekayasaan teknologi pendederan tiram mutiara  secara berkesinambungan sehingga akan diperoleh teknologi yang lebih baik.

II. TINJAUAN PUSTAKA
      2.1  Klasifikasi.
         Tiram mutiara  memiliki cangkang yang keras dan tidak simetris, organ tubuhnya tidak bertulang dan sangat lunak. Tiram mutiara (Pinctada Maxima) secara taxonomi dimasukkan kedalam Kingdom Invertebrata , yang berarti hewan tak bertulang belakang dan Phylum Mollusca yang berarti bertubuh lunak.
Secara rinci tiram mutiara dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
        Kingdom               : Invertebrata
Phylum                  : Molusca
Klass                     : Pellecypoda atau Lamellibranchiata
Ordo                      : Anysomyaria
Famili                    : Pteridae
Genus                    : Pinctada
Spesies                  : Pinctada sp.

2.2  Kebiasaan hidup.
Tiram mutiara banyak dijumpai di berbagai negara seperti Philipina, Thailand, Birma, Australia dan perairan Indonesia, menyukai hidup di perairan yang berkarang  atau dasar yang berpasir. Dan banyak dijumpai pada kedalaman 20 – 60 meter. Untuk perairan Indonesia tiram mutiara banyak dijumpai di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Irian Jaya, Sulawesi dan gugusan laut Arafura.
Berbeda dengan jenis ikan yang lain, cara makan tiram mutiara ini dilakukan dengan menyaring air laut . Sedang cara mengambil makanannya dengan menggetarkan insang yang menyebabkan air masuk ke dalam rongga mantel. Kemudian dengan menggerakkan bulu insang, plankton yang masuk akan berkumpul di sekeliling insang. Selanjutnya melalui gerakan labial palp plankton akan masuk kedalam mulut.
                  Pertumbuhan tiram mutiara biasanya sangat tergantung  pada temperatur air, salinitas, makanan yang cukup dan prosentase kimia dalam air laut. Pada musim panas dimana suhu air naik, tiram mutiara dapat tumbuh secara maksimal. Namun jika suhu dan salinitas sepanjang tahun stabil dengan kondisi lingkungan yang ideal, maka pertumbuhanpun akan stabil pula, dengan pertumuhan maksimum bisa mencapai 0,7 – 10 mm/bulan.
                Perbedaan salinitas pada permukaan dan di bawahnya akibat hujan lebat dapat menyebabkan kerusakan populasi tiram mutiara secara alami.

2.3  Persyaratan Lokasi
2.3.1. Faktor alam.
Lokasi yang memenuhi persyaratan dalam hubungannya dengan faktor alam   adalah sebagai berikut :
§     Terlindung dari pengaruh angin musim, gerakan arus dan gelombang yang  besar.
§     Bebas dari pengaruh sumber banjir yang dapat menimbulkan kekeruhan dan perubahan salinitas.

2.3.2. Bebas dari sumber pencemaran.
Limbah industri, limbah pertanian maupun limbah penduduk merupakan sumber pencemaran yang sangat membahayakan bagi kehidupan tiram mutiara. Oleh karena itu lokasi harus dipilih  agak jauh dari pengaruh bahan-bahan pencemar.

2.3.3. Keamanan.
Faktor keamanan sangat penting diperhatikan dalam memilih lokasi budidaya mutiara karena pencurian dan sabotase merupakan hal yang sering terjadi dalam budidaya mutiara .

2.3.4. Sarana penunjang.
Untuk memperlancar jalannya usaha budidaya maupun pemasaran, maka sarana penunjang seperti listrik, sarana transportasi dan komunikasi sangat penting untuk diperhatikan.

2.4.5. Faktor lingkungan
Kondisi dan kualitas air yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
No.
Parameter
Kriteria
1.
Dasar perairan
Berkarang atau mengandung pecahan-pecahan karang
2.
Kedalaman
15 – 20 meter
3.
Arus air
10 – 25 cm/dtk
4.
Salinitas
32 – 35 ppt
5.
Suhu
28 – 30 º c
6.
Kecerahan
4,5 – 6,5 mtr

III. BAHAN, ALAT DAN METODE
3.1 Bahan dan Alat
3.1.1 Alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan pendederan tiram mutiara :
No.
Alat
Jumlah
Fungsi
1.
Pompa alkon 2 inchi
1 buah
Untuk sirkulasi air waktu pembersihan
2.
Mesin semprot ( spoid)
1 buah
Untuk pembersihan tiram mutiara, waring dan poket net
3.
Speed boat mesin 40 Pk
1 buah
Untuk transportasi laut
4.
Pisau pembersih
2 lusin
Untuk pembersihan tiram mutiara
5.
Keranjang plastik
4 buah
Untuk penampungan
6.
Kursi dengklek
6 buah
Untuk tempat duduk waktu pembersihan
7.
Sarung tangan
2 lusin
Untuk melindungi tangan dari teririp
8.
Jangka sorong
2 buah
Untuk mengukur cangkang tiram mutiara
9.
Alat tulis menulis
1 set
Untuk mencatat data tiram mutiara
10.
Long line
10 unit
Untuk tempat pemeliharaan tiram mutiara
11.
Poket net A12, A18, A24
 3.000 buah
Untuk wadah pememliharaan tiram mutiara
12.
Waring pembungkus 0,5 mm, 1 mm, 4 mm
1000 buah
Untuk melindungi tiram mutiara dari serangan hama dan predator
13.
Ponton kerja 8 x 8 mtr
1 unit
Tempat kegiatan pembersihan tiram mutiara
14.
Rakit  Pemeliharaan  8 x 16 mtr
1 unit
Tempat pemeliharaan tiram mutiara
15.
Bak Fibre glass 1 x 1,5 x 0,5 m
1 buah
Untuk penampungan tiram mutiara

3.1.2 Bahan yang diperlukan :
         Bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan pendederan tiram mutiara adalah spat tiram mutiara yang sudah menempel pada kolektor hasil pembenihan di Laboratorium dengan ukuran 400 -500 mikron dengan kepadatan 200 – 300 ekor spat/kolektor
                                   


3.2  Metode Pelaksanaan
      Pendederan tiram mutiara dapat dilakukan dengan  pemeliharaan metode  rakit apung dan long line. Kedua metode ini mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai tempat menggantung spat tiram mutiara yang ditampung pada poket pemeliharaan Tahapan dalam kegiatan pendederan tiram mutiara adalah sebagai berikut :
3.2.1 . Penyiapan sarana wadah pemeliharaan.
        Untuk pelaksanaan kegiatan pendederan tiram mutiara maka perlu  dipersiapkan   sarana dan prasarana pemeliharaan yaitu :
           a.   Long line                                                     
            Spesifikasi Long Line pemeliharaan tiram mutiara :
No
Uraian
Ukuran
1
Panjang bentangan
100 mtr
2
Ukuran tali pokok
22 mm
3
Jumlah pelampung
25 bh
4
Ukuran Pelampung
Diameter 35 cm
5
Jarak antar pelampung
5 meter
6
Ukuran tali pengikat pelampung
4 mm
7
Jumlah tali gantungan poket
100 buah
8
Panjang tali gantungan
3-5 mtr
9
Ukuran tali gantungan poket
7 mm
10
Jarak antar tali gantungan poket
1 mtr
11
Panjang Tali jangkar
100 mtr
12
Ukuran tali jangkar
22 mm
13
Jangkar  dari besi atau beton cor
Berat 75 kg

          b.  Rakit pemeliharaan
                  Spesifikasi  rakit pemeliharaan untuk pendederan tiram mutiara:
No
Uraian
Ukuran
1
Ukuran rakit
8 x 16 meter
2
Bahan rangka
Kayu Balok 6 x 12 cm
3
Kayu palang gantungan
Usuk 7 x 8 cm
4
Pelampung rakit
Drum  StyroFoam
5
Jumlah pelampung
20 buah
6
Jumlah tali gantungan
160 buah
7
Jumlah jangkar
4 buah
8
Jangkar dari besi
Berat 75 kg
9
Panjang tali jangkar
100 mtr
                    
          c.  Ponton Kerja
         Spesifikasi ponton kerja pendederan tiram mutiara:
No
Uraian
Ukuran
1
Ukuran ponton kerja
8 x 8 mtr
2
Bahan rangka
Kayu balok 8 x 12 cm
3
Pelataran
Papan 3 x 20 cm
4
Ukuran rumah kerja
4 x 8 mtr
5
Pelampung
Drum StyroFoam
6
Jumlah pelampung
30 buah
7
Jumlah jangkar
4 buah
8
Jangkar dari besi
Berat 75 kg
9
Panjang tali jangkar
100 mtr
10
Ukuran tali jangkar
22 mm
                                                                                                             
     d. Poket net
        Sebagai tempat menampung spat tiram mutiara yang akan dipelihara digunakan  poket net dengan ukuran sebagai berikut :
No
Kode Poket
Ukuran Rangka
Ukuran mata jaring
1
A 12
47 x 73 cm
12 x 12 mm
2
A 18
47 x 73 cm
18 x 18 mm
3
A 24
47 x 73 cm
24 x 24 mm

e. Waring pembungkus

       Untuk melindungi spat tiram mutiara dari gangguan hama atau predator maka diberikan perlindungan dengan membungkus spat tiram mutiara yang berada dalam poket dengan waring yang ukuran matanya disesuaikan dengan ukuran spat. Adapun ukuran waring yang digunakan yaitu :


No
Ukuran Spat Tiram mutiara
Ukuran Mata Waring
1
500 mikron
0,5 mm
2
1 cm
1 mm
3
2 cm keatas
4 mm


3.2.2   Penebaran spat
Penebaran spat tiram mutiara dilakukan dengan cara mengikatkan kolektor spat pada poket net   kemudian diapit lagi dengan poket net setelah itu di bungkus waring mess size 0,5 mm   dengan tujuan untuk  melindungi spat dari gangguan binatang-binatang pengganggu maupun dari pengaruh lingkungan dan gelombang besar. Poket net yang sudah berisi kolektor spat tiram mutiara kemudian di gantung pada long line pada kedalaman 3-5 meter.

3.2.3   Pemeliharaan spat
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa :
Ø  Pergantian waring dilakukan setiap  seminggu sekali.
Ø  Pembersihan spat  dilakukan setiap  sebulan sekali
Ø  Setelah spat berumur 3 bulan dengan ukuran sekitar 2 cm maka dilakukan    pembongkaran spat dari kolektor dengan cara memotong bisus penempel dengan pisau tajam kemudian spat dibersihkan dengan pisau atau sikat gigi selanjutnya spat yang sudah bersih ditempatkan pada poket dederan atau poket timbangan dan di bungkus waring kemudian di gantung di rakit pemeliharaan sampai menempel kuat sekitar seminggu setelah itu baru dipindahkan ke long line.
Ø Pengontrolan spat tiram mutiara dilakukan paling tidak setiap tiga hari sekali untuk mengetahui kondisi kesehatan spat tiram mutiara dan untuk mengantisipasi adanya gangguan pada sarana pemeliharaan sehingga akan segera dilakukan tindakan penanganan atau perbaikan.
Ø Pembersihan rutin dilakukan setiap sebulan sekali
Ø Grading dilakukan setiap dua bulan sekali untuk memisahkan tiram mutiara sesuai dengan ukurannya.




3.2.4    Pembersihan Poket dan Waring
Poket net dan waring yang kotor setelah diganti maka dilakukan pembersihan dengan cara disemprot dengan mesin spoid kemudian disimpan untuk digunakan kembali dalam penggantian waring berikutnya.
                              

3.2.5    Hama dan Penyakit
Jenis hama yang sering menyerang spat tiram mutiara berupa keong Abunise, kepiting sebagai predator dan cacing pengebor yang merusak cangkang tiram mutiara. Sedangkan parasit yang banyak dijumpai pada spat tiram mutiara berupa teritip dan jenis kerang penempel lainnya. Spat tiram mutiara sering terserang penyakit dengan ciri-ciri mantel turun kemudian membusuk dan penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Upaya yang dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit yaitu dengan menjaga kebersihan spat tiram mutiara dan wadah pemeliharaan berupa poket net dan waring melalui pembersihan dan penggantian poket maupun waring.

3.2.5    Panen
Panen dilakukan setelah masa pemeliharaan  14 – 16 bulan dengan ukuran 7 – 8 cm yang kemudian benih tiram mutiara hasil pemeliharaan ini dijual kepada perusahaan budidaya mutiara untuk dilakukan operasi pematangan inti

3.2.6  Data Jumlah Tiram Mutiara sampai bulan Mei 2009
No
Ukuran
Jumlah
Keterangan
1
8 cm
234
Hasil penebaran Maret 2008
2
6 – 7 cm
600

3
5 cm
1.752
Penebaran 7 Juli 2008
4
4 cm
2.610

5
2 cm
2000
Penebaran 6 Pebruari 2009
5
Spat 2-3 mm
200 kolektor
Penebaran 15 Mei 2009









Tidak ada komentar:

Sekilas Info

« »
« »
« »

Páginas