Sabtu, 14 Juli 2012

STRATEGI PEMASARAN KERAPU SUNU


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
            Sektor perikanan adalah salah satu sektor usaha yang sedang tumbuh dengan laju peningkatan yang cukup cepat. Hal ini menunjukkan sektor perikanan tengah memasuki fase yang memberikan banyak ruang usaha untuk berkembang dan tumbuh sehingga menjadikan peluang usaha yang sangat patut untuk diperhitungkan. Perikanan merupakan semua kegiatan yang berkaitan dengan ikan, termasuk memproduksi ikan, baik melalui penangkapan (perikanan tangkap) maupun budidaya (perikanan budidaya atau akuakultur) atau mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan pangan sumber protein dan non pangan.
            Pemasaran adalah
PT. Mega Bahari Adhi Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan ikan beku (Frozen Fish).

Perusahaan ini memproduksi beberapa komoditi perikanan yaitu Kerapu Sunu (Plektropoma Leopardus), Tenggiri (Scomberomorus Commersoni), Napoleon (Cheilinus Undulatus), Pisang-Pisang (Caesio Chrysozonus), Jenaha (Lutjanus Jhoni), Kakap Merah (Lutjanus Altifrontalis), Kerapu (Epinephelus Merra), Ekor Kuning (Caesio Erythrogaster), Langkau (Psettodes Erumei) dan Sotong (Cuttle Fesh). Komoditi perikanan tersebut di ekspor ke Negara Malaysia, Jepang, Filiphina, Thailand dan Vietnam. Dalam meningkatkan produktifitas kerja dan peningkatan laba perusahaan, maka aspek pemasaran memegang peranan yang sangat penting. Oleh sebab itu perlu disusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan PT Mega Bahari Adhi Mandiri, berkaitan dengan hal tersebut maka dalam hal ini peneliti akan lebih fokus kepada strategi pemasaran ikan beku (frozen fish) di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar.
B.  Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi pemasaran di PT. Mega Bahari Adhi Mandiri.
Kegunaaan dari penelitian ini adalah
1.          Memberikan sumbangan pemikiran terhadap perusahaan PT. Mega Bahari Adhi Mandiri.
2.          Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti hal yang sama.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Defenisi dan Konsep Strategi Pemasaran
Istilah Strategi berasal dari kata yunani srategia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.
      Manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen Parket, (1950). Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu man, money, materials, machines, method, dan markets.
a.       Man, merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
b.      Money atau uang, merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
c.       Material, terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
d.      Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
e.       Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
f.       Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
B.     Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah aliran barang dari produsen ke konsumen. Aliran ini terjadi karena adanya peranan lembaga pemasaran. Ini sangat bergantung dari sistem pasar yang berlaku dan karakteristik aliran barang yang dipasarkan. Gitosudarmo (2000) memberikan pengertian pemasaran sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi pasar. Sementara itu, Boyd (2000) mengemukakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain, dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Malcom, dkk. (2000) mengatakan pemasaran adalah  kemampuan perusahaan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk mencapai timbal balik yang saling menguntungkan. Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Swasta dan Sukotjo, 2000).
Menurut Kotler (2000). pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran. Defenisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi : kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.
Kasmir dan Jakfar (2003), mengemukakan bahwa pemasaran sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar. Sementara itu Shimp (2003), mengatakan pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Lebih lanjut Kotler dan Amstrong (2001), mengemukakan “Marketing is a social managerialprocess where by individuals and groups obtain what they need and want through creating and exchanging products of value with others”, artinya pemasaran ialah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka melalui pertukaran produk yang bernilai dengan orang lain. Selanjutnya Kotler (2002), Mengemukakan pemasaran adalah seni dan ilmu menciptakan nilai bagi pelanggan dan menangkap nilai dari pelanggan.
1.    Konsep Strategi Pemasaran
Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi. Strategi pemasaran merupakan rencana yang terpadu sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan pemasaran kepada pasar sasaran dengan mengembangkan program pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Untuk berhasilnya strategi pemasaran yang dijalankan, dibutuhkan dua hal yang sangat penting dan saling  berkaitan, yaitu : (1) target pasar yang dituju, (2) bauran pemasaran yang dijalankan untuk mencapai target pasar tersebut. (http://id.wikipedia.org/wiki/Konsep strategi pemasaran).
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Bennett, 1988). Sementara itu, Tull dan Kahle (1990) mendefenisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.
          Menurut Corey (1991) strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling berkait :-
1.   Pemilihan Pasar, memilih pasar yang akan dilayani.
2.   Perencanaan Produk, meliputi produk spesifik yg dijual, pembentukan lini produk dan desain penawaran individual pada  masing-masing lini.
3.   Penetapan Harga yaitu  menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
4.   Sisten Distribusi yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
5.   Komunikasi pemasaran (promosi), yaitu meliputi periklanan, personalia selling, promosi penjualan, direct marketing dan publik relation.
          Dalam merumuskan strategi pemasaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan analitis. Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap faktor-faktor berikut :
-               Faktor lingkungan
-               Faktor pasar
-               Persaingan
-               Analisis kemampuan internal
-               Perilaku konsumen
-               Analisis ekonomi
          Menurut Kotler (2002), perencanaan strategis yang berorientasi pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk membentuk serta menyempurnakan usaha bisnis dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Perencanaan strategis memrlukan tiga kekuatan kunci. Pertama, pengelolaan unit-unit bisnis perusahaan sebagai portofolio investas; kedua, mengevaluasi kekuatan masing-masing unit bisnis secara tepat dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian masing-masing perusahaan dan kegiatan kunci ; ketiga adalah strategi.
2.    Pemilihan Strategi Pemasaran
Faktor situasional dan persaingan yang harus dihadapi organisasi menjadi perhatian dalam pemilihan strategi pemasaran. Sebagai contoh, sewaktu manajemen mengembangkan strategi untuk memasuki pasar baru, dapat dimanfaatkan data permasalahan strategis dan pedoman strategi yang menyinggung masalah situasi memasuki pasar baru, Strategi situasi lainnya meliputi strategi daur hidup produk, strategi pasar yang terpecah, strategi global, dan strategi perusahaan  kecil (Corey. 1991).
3.    Perkembangan Strategi Pemasaran
Konsep strategi dibicarakan secara formal, pertama kali orang Yunani, walaupun saat itu ditekankan pada konteks militer, bukan pada aplikasi pemasaran. Strategi bisnis dan pemasaran baru dikenal beberapa abad kemudian. Sedangkan perencanaan strategi formal dimulai pada awal priode setelah perang dunia II. Sejak saat itu strategi mengalami empat prase perkembangan (Schnaars, 1991;) yaitu :
-               Budgeting dan overall strategy (dekade 1950an).
-               Perencanaan jangka panjang (dekade 1960an).
-               Formula planning (dekade 1970an).
-               Strategic thinking (semenjak 1980an hingga saat ini).


C.    Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Sthrengths) dan peluang (Opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan (Rangkuti, 2005).
Tabel 1. Format Matriks SWOT
                 
                 Eksternal
Internal

Opportunity


Treaths
Strengths

SO strategies

ST strategies

Weaknesses

WO strategies

WT strategies

Sumber : Rangkuti, 2005.
Keterangan Matriks SWOT tersebut sebagai berikut :
1.      SO strategies: ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).
2.      ST strategies: dalam situasi ini perusahaan menghadapi berbagai ancaman,  tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang denga cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
3.      WO strategies: dalam situasi ini perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi juga menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi pada situasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal  sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
4.      WT strategies: ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, sehingga perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis, harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan seperti kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam kondisi yang ada saat ini (Rangkuti, 2002).
Analisis SWOT yang seringkali dipakai untuk merumuskan keputusan strategik ini, dimulai dengan mengidentifikasi dan menganalisis secara tepat faktor-faktor lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal. Siagian (2006) mengklasifikasi lingkungan eksternal atas dua bagian yaitu : lingkungan eksternal dekat dan lingkungan eksternal jauh. Lingkungan eksternal dekat adalah lingkungan eksternal yang mempunyai dampak pada kegiatan-kegiatan operasional organisasi, seperti berbagai kekuatan dan kondisi dalam lingkup industri dimana organisasi bergerak, situasi persaingan, situasi pasar dan kondisi lapangan kerja spesifik. Faktor lingkungan eksternal dekat dapat timbul karena tindakan organisasi sendiri atau karena tindakan/prilaku pihak lain dalam lingkungan eksternal. Misalnya: pesaing, konsumen, pemasok, atau penyandang dana. Lingkungan eksternal jauh adalah berbagai kekuatan dan kondisi yang timbul, terlepas dari apa yang terjadi pada lingkungan eksternal dekat. Kekuatan dan kondisi ini dapat bersifat politik, ekonomi, teknologi, keamanan, hukum, sosial budaya, dan pendidikan. Dalam mengamati lingkungan eksternal ada beberapa sektor yang peka secara strategik, artinya bisa menciptakan peluang, atau sebaliknya sebagai ancaman. Misalnya perkembangan teknologi atau peraturan perundang-undangan dapat saja memberikan keuntungan atau kerugian bagi organisasi. Peluang dan hambatan senantiasa hadir dan melampaui kemampuan sumberdaya yang tersedia. Artinya kekuatan yang dimiliki organisasi selalu berada dalam posisi yang lebih lemah dalam menanggulangi ancaman atau bahkan untuk memanfaatkan peluang sekalipun.



BAB  III
METODOLOGI
A.    Waktu dan Tempat
Penulisan tugas akhir ini disusun berdasarkan penelitian yang berlangsung selama 3 bulan, mulai Tanggal 17 April – 17 Juni  2010, yang bertempat pada PT. Mega Bahari Adhi Mandiri (MBA) JL. Teuku Umar Raya No. 100 Kel. Kaluku Bodoa, Kec. Tallo, Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan.
B.     Teknik Pengumpulan Data
      Dalam penulisan tugas akhir ini disusun berdasarkan data hasil kegiatan selama Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dengan menggunakan metode:
1.      Wawancara langsung dengan melakukan tanyajawab dari pihak Perusahaan yang dianggap cukup Refresentatif.
2.      Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penelitian
C.     Jenis Data
Jenis Data yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
1.      Data Primer yaitu data yang diperoleh dari objek langsung  di lapangan melalui wawancara.
2.      Data Sekunder yaitu data yang sudah jadi atau data yang diambil dari tempat penelitian dan data penunjang lainnya seperti studi pustaka, literatur, makalah dan laporan-laporan yang berhubungan dengan judul tugas akhir ini.

D.    Analisis Data
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukan, maka metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui strategi pemasaran ikan beku di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar adalah:
1.      Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif menggambarkan sifat, keadaan, gejala atas suatu objek yang diteliti. Analisis kualitatif bertujuan menerangkan tentang gambaran adanya hubungan sebab akibat antara berbagai variabel yang diteliti menyangkut strategi pemasaran.
2.      Analisi SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penerapan strategi pemasaran produk ikan beku yang dilakukan di  perusahaan.
Sebelum dilakukan analisis SWOT, dilakukan klasifikasi dan analisis faktor internal (kekuatan dan kelemahan usaha). Prosedur analisis faktor-faktor internal (IFAS= Internal Factor Analysis Summary) Setelah itu dilakukan klasifikasi dan analisis faktor-faktor strategi eksternal (EFAS = External Factor Analysis Summary).

  
E.     Definisi Operasional
1.      Perusahaan
Perusahaan adalah PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar yang bergerak dikegiatan pengolahan dan ekspor ikan segar dan ikan beku.
2.      Produk
Produk adalah hasil kegiatan produksi perusahaan berupa ikan beku
3.      Strategi Pemasaran
Strategi adalah cara yang dilakukan perusahaan dalam mengahadapi peluang, kekuatan, kelemahan dan acaman yang dihadapai perusahaan.
4.      M/C
Master carton (M/C) alat atau wadah yang digunakan untuk mengemas produk ikan beku
5.      Harga
Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk perusahaan. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
6.      Distribusi
Tempat menyalurkan produk dari perusahaan hingga sampai ditangan konsumen.
7.      Promosi
Serangkaian kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

8.      Analisa SWOT
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Sthrengths) dan peluang (Opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
9.      Pasar Ekspor
Pasar ekspor adalah pasar yang didalamnya terdiri pembeli yang berasal dari berbagai Negara baik Negara Malaysia, Jepang, Filiphina, Thailand dan Vietnam.



BAB IV
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
A.    Sejarah Perusahaan
Pendirian PT. Mega Bahari Adhi Mandiri (MBA) tepatnya pada tanggal 21 Agustus 1997 yang berkedudukan di Jalan Teuku Umar Raya No. 100 Makassar pada pejabat Notaris dalam hal ini Notaris Hartini Wijaya, SH sebagai suatu badan  usaha Perseroan Terbatas (PT), dalam bentuk perusahaan penanaman modal negara yang bergerak dalam bidang cold storage.
Pada tahun 1994  sampai tahun 1996 pimpinan perusahaan mengawali usahanya dengan menjalankan bisnis sebagai pengumpul ikan segar (Fresh Fish) dan semua jenis hasil laut lainnya, khususnya di wilayah kota Makassar dan di pulau-pulau kecil terdekat pada umumnya dengan tujuan pasar lokal/penjualan lokal saja.
Tahun 1997 hasil perikanan cukup memadai dan peluang ekspor cukup menjanjikan dan masih terbuka sangat luas, maka perusahaan berupaya untuk dapat menerobos pasar luar negeri yang sangat potensial yang dikembangkan, dengan demikian dilakukan pengiriman perdana dalam bentuk ikan segar (Fresh Fish) dengan tujuan utama pada negara tetangga yaitu Singapura.                          
Pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2002 ekspor perikanan dapat dikatakan berjalan dengan lancar, namun masih terbatas pada kualitas ikan yang harus benar-benar segar (Fresh), sehingga perusahaan mencari buyer yang mampu membeli ikan beku (Frozen Fish) agar dapat membantu para nelayan-nelayan khususnya di kota Makassar dan sekitarnya, pulau Propinsi Sulawesi Selatan dan Propinsi lainnya seperti kota Palu, Kendari, Gorontalo bahkan sampai ke Ambon untuk peningkatan penghasilan (Income) para nelayan. Maka pada tahun 2003 sampai 2005 PT. Mega Bahari Adhi Mandiri (MBA) mendapatkan buyer ikan beku (Frozen Fish) dengan tujuan negara Malaysia, Jepang, Filipina, Thailand dan Vietnam. Pada  tahun 2006-2010 pimpinan sering mengikuti pelatihan  mulai dari pelatihan perdagangan dalam negeri sampai perdagangan luar negeri.                                                                  n ini bergerak dibidang ekspor olehnya itu tugas dari balai
B.     Lokasi Perusahaan
PT. Mega Bahari Adhi Mandiri (MBA) terletak di Jalan Teuku Umar Raya No. 100, Kel. Kaluku Bodoa Kec. Tallo Kota Makassar Sulawesi-Selatan. Lokasi ini ditunjang dengan ketersediaan air bersih yang diperoleh dari Sumur Bor. Sedangkan untuk kebutuhan listrik diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pemilihan suatu lokasi pabrik harus diperkirakan jangka panjang dengan mengharapkan kebutuhan perusahaan dikemudian hari. Hal ini harus didasarkan pada kebijaksanaan perusahaan-perusahaan, diversifikasi produk yang diharapkan, pasar yang berubah, sumber bahan baku yang berubah dan setiap pengaruh lain yang dapat diduga. Perhatian yang saksama harus diberikan pada semua faktor ekonomi yang mempengaruhi kebutuhan untuk pabrik baru dan ukuran serta lokasi pabrik 

C.    Fasilitas Perusahaan
PT. Mega Bahari Adhi Mandiri (MBA) memiliki sarana dan prasarana yang terdiri dari ruang kantor, ruang perlengkapan, ruang pengolahan, ruang karyawan dan kendaraan, untuk  lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.
1.    Gedung Kantor
               Fasilitas ini berfungsi untuk melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan masalah administrasi perusahaan serta sebagai tempat mengelolah semua data yang diterima dari ruang procesing.
2.    Fasilitas Penerimaan Bahan Baku
                      Fasilitas ini dapat berfungsi dalam melaksanakan seluruh kegiatan produksi yang terdiri dari :
a.     Ruang Penampungan
b.    Ruang Procesing
c.     Ruang Air Blast Frezeer (ABF)
d.    Ruang Penyimpanan Kemasan
e.     Ruang Karyawan
                                                    

Tabel 2. Daftar Fasilitas PT. Mega Bahari Adhi Mandiri, Makassar.  
     
No.
Sarana dan Prasarana
Jumlah
1.
Ruang Kantor :
a.       Meja
b.      Kursi
·         Empuk
·         Plastik
c.       Lemari
d.      Toilet
e.       Kipas Angin
f.       AC

3 unit

2 unit
5 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
2.
Ruang Perlengkapan :
a.       Sepatu Boat
b.      Baju Kerja
c.       Celemek Pelindung
d.      Topi
e.       Masker

21 pasang
25 buah
25 buah
25 buah
25 buah
3.
Ruang Pengolahan :
a.       Meja Stainless
b.      Air Blast Frezeer
c.       Cold Storage
d.      Fiber Glass Tank
e.       Timbangan Elektrik
f.       Timbangan Duduk 80 Kg
g.      Timbangan Duduk 5 Kg
h.      Mesin Penggiling Es
i.        Bak Air
j.        Keranjang 40 Kg
k.      Pan
l.        Kereta Ikan / Trolley
m.    Pisau

25 unit
2 unit
2 unit
1 unit
1 unit
4 unit
1 unit
1 unit
2 buah
 20 buah
              50 unit
2  unit
10 buah
4.
Ruang karyawan :
a.       Loker Karyawan

1 unit
5.
Kendaraan :
a.       Mobil Pick Up

1 unit
(Sumber Data : PT. Mega Bahari Adhi Mandiri, 2010)



 D.    Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah struktur yang diciptakan untuk memungkinkan dilaksanakannya kegiatan yang penting secara lancar baik keatas maupun kebawah.
Dalam suatu Organisasi, dengan segala aktifitasnya terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktifitas tersebut. Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi, makin kompleks pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itulah dibuat bagan yang menggambarkan hubungan tersebut, termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan itulah yang dikenal sebagai bagan organisasi atau Struktur Organisasi (Fuad, 2003).
Bentuk organisasi yang digunakan  pada PT. Mega Bahari Adhi Mandiri  Makassar adalah bentuk organisasi yang sederhana, dimana kedudukan Komisaris sebagai pengambil keputusan tertinggi. Direktur dalam menjalankan perusahaan dibantu oleh masing-masing Manajer dan Kepala Bagian.

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada PT. Mega bahari Adhi Mandiri menunjukkan bahwa pemasaran yang dilakukan meliputi konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran dan konsep pemasaran sosial. Berikut penjelasan masing-masing konsep pada PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar.
-               Konsep Produksi
            Konsep produksi yang dilakukan di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar berkeyakinan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan harganya murah. Perusahaan akan berkonsentrasi pada upaya menciptakan efisiensi produksi, biaya rendah, dan distribusi massal. Dengan demikian, fokus utama perusahaan adalah distribusi dan harga.
-               Konsep Produk
            Konsep produk, perusahaan berpandangan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, kinerja atau fitur inofatif terbaik. Perusahaan akan berkonsentrasi pada upaya penciptaan produk superir dan penyempurnaan kualitasnya. Jadi fokus utama perusahaan yaitu pada aspek produk.
            PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar memproduksi berbagai jenis produk ikan beku, segar dan fillet yang terdiri dari produk (tabel 3).

Tabel 3. Jenis Produk PT Mega Bahari Adhi Mandiri
No.
Nama Ikan (Indonesia)
1.
Kerapu Sunu (Plektropoma Leopardus)
2.
Tenggiri (Scomberomorus Commersoni)
3.
Napoleon (Cheilinus Undulatus)
4.
Pisang-Pisang (Caesio Chrysozonus)
5.
Jenaha (Lutjanus Jhoni)
6.
Kakap Merah (Lutjanus Altifrontalis)
7.
Kerapu (Epinephelus Merra)
8.
Ekor Kuning (Caesio Erythrogaster)
9.
Langkau (Psettodes Erumei)
10.
Sotong (Cuttle Fesh)
Sumber: PT Mega Bahari Adhi Mandiri setelah diolah 2010
Kegiatan ekspor dilakukan sesuai permintaan konsumen dan jika jumlahnya mencapai 30-40 ton tiap kegiatan ekspor. Umumnya produk yang diekspor dalam bentuk ikan beku.
-               Konsep Penjualan
            Konsep Penjualan,  perusahaan berkeyakinan bahwa konsumen tidak akan tertarik untuk membeli produk dalam jumlah banyak, jika mereka tidak diyakinkan dan bahkan bila perlu dibujuk, maka perusahaan berkonsentrasi pada penjualan yang agresif.
-               Konsep pemasaran
            Konsep pemasaran, pada konsep ini berpandangan bahwa kunci untuk mewujudkan tujuan perusahaan terletak pada kemampuan dalam menciptakan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pada pesaing atau perusahaan-perusahaan kompetitor, khususnya yang bergerak pada usaha yang sama.
Kegiatan promosi memegang peranan besar dalam memajukan usaha produk Ikan Beku beku di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar. Kehadiran usaha tersebut dapat dideteksi dan diketahui oleh konsumen berkat dukungan dari kegiatan promosi yang dilakukan.
Adapun kegiatan promosi yang dilakukan di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar yaitu :
1.      Penyebaran informasi melalui iklan dimedia elektronik
2.      Penyebaran informasi melalui browsur
3.      Komunikasi secara langsung terhadap konsumen.
Meskipun dibilang perusahaan baru, namun PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar sudah sangat dikenal dengan kualitas produk yang memuaskan. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan permintaan produk dari konsumen.
Distribusi merupakan proses pertukaran dan perpindahan secara fisik barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Melalui kegiatan distribusi, akan terjalin ikatan anatar pedagang atau perusahaan. Adapun negara tujuan konsumen atau ekspor PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar dari hasil proses produksinya yaitu negara Malaysia, Jepang, Filiphina, Thailand dan Vietnam.
Proses penyaluran hasil produksi di PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar menggunakan metode langsung ke negara tujuan atau konsumen tanpa melalui perantara.



-               Konsep pemasaran sosial
            Konsep pemasaran sosial, dalam hal ini berkeyakinan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Pada konsep ini perusahaan menekankan pentingnya aspek sosial dan etika dalam praktek pemasaran. Oleh sebab itu, diperlukan keseimbangan antara laba perusahaan, kepuasan pelanggan dan kepentingan publik.
Harga merupakan nilai dari suatu produk yang dinilai dengan uang. Harga produk ikan beku pada PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar ditetapkan melalui kesepakatan antara pihak perusahaan dan buyer, dimana harga tersebut dihitung sesuai dengan tujuan pemasaran, keberlangsungan hidup, maksimisasi laba berjalan, mutu produk serta setelah perhitungan dari biaya-biaya, namun harga tersebut berubah ubah sesuai dengan permintaan konsumen, perubahan nilai tukar mata uang rupiah dengan mata uang asing, jumlah bahan baku dan kebijakan pemerintah.

-               Analisis SWOT
Analisis SWOT meliputi faktor internal yaitu kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) serta faktor eksternal yaitu peluang (Opportunity) dan ancaman (Threats) yang terdapat pada perusahaan. Strategi pemasaran Ikan Beku beku di perusahaan dapat dirumuskan dengan menggunakan matriks SWOT. Faktor-faktor internal dan eksternal diklasifikasikan kemudian dihubungkan sehingga menghasilkan strategi dari hubungan dan pengaruh faktor internal dan eksternal.


Tabel 4. Matriks SWOT PT Mega Bahari Adhi Mandiri Makassar
Eksternal





Internal
Peluang:
1.      Konsumen lebih mengutamakan kualitas dan memiliki daya beli
2.      Informasi tekhnologi semakin berkembang
Ancaman:
1.      Perusahaan sejenis
2.      Nilai tukar rupiah berfluktuasi tinggi
3.      Tidak dikenali konsumen

Kekuatan:
1.      Produk yang berkualitas tinggi dan bervariasi
2.      Harga ditentukan berdasarkan lobi antara perusahaandan buyer
3.      Promosi menggunakan media elektronik
4.      Perusahaan memiliki buyer tetap
Strategi SO :
1.      Meningkatkan kualitas produk
2.      Penentuan harga berorientasi pada laba dan kepuasan konsumen
3.      Optimalisasi promosi
4.      Memperluas jaringan buyer

Strategi ST :
1.      Meningkatkan kualitas produk
2.      Harga bersaing
3.      Efektifitas penggunaan media promosi



Kelemahan:
1.      Kapasitas produksi belum maksimal
2.      Nilai kurs dollar berfluktuasi
3.      Biaya promosi tinggi

Strategi WO :
1.      Peningkatkan volume produksi
2.      Harga tidak mempengaruhi daya beli konsumen
3.      Efesiensi biaya promosi

Strategi WT :
1.      Memaksimalkan kegiatan produksi perusahaan
2.      Menetapkan harga mengacu pada kurs dollar
3.      Efesiensi dan efektifitas kegiatan promosi
Sumber: PT Mega Bahari Adhi Mandiri setelah diolah, tahun 2010


Berdasarkan matriks SWOT tersebut, maka strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan adalah :
1.      Strategi produk (Poduct)
a)      Strategi SO (Strength-Opportunity) untuk produk
·   Memenuhi permintaan konsumen untuk kulaitas produk yang dihasilkan.
Ikan Beku  merupakan produk utama dari PT MEGA BAHARI ADHI MANDIRI  di luar dari produk ikan segar dan fillet. Tekstur tubuh Ikan Beku yang kenyal dan tingkat kesegaran yang tinggi menjadi keunggulan dari produk ini, selain itu dalam kegiatan mengolahan tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya sehingga produk yang dihasilkan memiliki tempat sendiri bagi pihak produsen terutama konsumen. Disamping mempertahankan mutu produk juga perlu meningkatkan mutu produk agar pihak buyer tetap menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan. Sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar yang ditinjau dari segi kualitas produk yang dihasilkan.
b.      Strategi ST (Strength-Threat)
·   Peningkatan mutu dan kualitas produk
Seiring dengan munculnya prusahaan pesaing yang bergerak dibidang yang sama dan variasi produk yang sama perusahaan harus terus menjaga dan meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan agar pihak buyer/ pembeli tetap menjalin kerjasama dengan perusahaan tidak beralih pada perusahaan lain.

a.       Strategi WO (Weakness-Opportunity)
·   Peningkatan volume produksi
Seiring dengan permintaan pasar yang semakin meningkat dibarengi dengan kegemaran negara tujuan terhadap produk ikan beku, maka startegi perusahaan adalah bagaimana meningkatkan volume produksi perusahaan untuk memenuhi permintaan yang ada, tanpa mengurangi kualitas dari produk yang sudah ada dan memaksimalkan kapasitas produksi perusahaan.
b.      Strategi WT (Weakness-Threat)
·   Memaksimalkan kegiatan produksi perusahaan
Dalam rangka memaksimalkan kemampuan produksi perusahaan, strategi yang tepat bagaimana perusahaan dapat meningkatkan jumlah produksinya agar tidak mengalami penurunan yang bisa menyebabkan perusahaan pesaing menguasai pangsa pasar yang ada.
2.      Strategi harga (Price)
a.       Strategi SO (Strength-Opportunity) untuk harga
·   Penentuan harga yang berorientasi pada keuntungan dan kepuasan konsumen.
Bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan kemapuan pelanggan untuk membeli produk meskipun penentuan harga dilakukan secara negoisasi.
b.      Strategi ST (Stength-Threat)
·   Menentukan harga yang tidak rendah bagi perusahaan
Dalam proses negoisasi dilakukan kesepakatan harga antara pihak perusahaan dengan pihak buyer, kesepakatan harga tidak merugikan antara kedua belah pihak terutama bagi pihak produsen (PT MEGA BAHARI ADHI MANDIRI)
c.       Strategi WO (Weakness-Opportunity)
·   Harga tidak mempengaruhi daya beli konsumen.
Karena pihak  konsumen sangat memperhatikan masalah kualitas dari produk yang dihasikan dan perusahaan dapat memenuhi hal tersebut maka perusahaan dapat menentukan harga yang tepat bagi produk perusahaan dan daya beli konsumen yang tinggi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.
d.      Strategi WT (Weakness- Threat)
·   Menetapkan standar harga nasional dengan mengacu pada nilai kurs dollar.
Rendahnya nilai tukar rupiah dengan dollar menjadi ancaman perusahaan dalam menentukan harga dari produk yang dihasikan, strategi dari perusahaan untuk mengatasi hal terebut adalah perusahaan menetapkan standar harga nasional dengan mengacu pada nilai kurs dollar .
3.      Strategi Promosi
a.       Strategi SO (Strength-Opportunity) untuk promosi
·   Pemanfaatan sarana elektronik semaksimal mungkin
Seiring dengan pengembangan sarana dan prasarana elektronik, pihak perusahaan memanfaatkan peluang yang ada dengan semaksimal mungkin, dimana pihak pembeli (buyer) dapat mengunjunggi websait dari perusahaan dan melihat produk yang ditawarkan perusahaan, dan dapat mengetahui harga dari produk yang ditawarkan untuk masing-masing produk yang ada.

b.      Strategi ST (Stength-Threat)
·   Penggunaan media tambahan
Agar produk yang hasilkan oleh perusahaan mudah dikenali oleh produsen, promosi dapat dilakukan di media massa seperti tv yang umumnya menjadi sarana promosi yang paling mudah untuk dilihat oleh konsumen
c.    Strategi WO (Weakness-Opportunity)
·   Peningkatan kegiatan promosi dan efesiensi biaya
Promosi yang gencar dilakukan pihak perusahaan pada saat awal berdirinya perusahaan dimana perusahaan berada pada tahap perkenalan. Disini produk yang dihasilkan oleh perusahaan belum dikenal sama sekali oleh buyer.  Pembeli/buyer belum mengatahui manfaat apa yang dapat diperoleh dari produk tersebut, oleh karena itu pihak perusahaan melakukan kegiatan promosi semaksimal mungkn namun tetap memperhatikan efesiensi biaya dalam kegiatan tersebut.
d.   Strategi WT (Weakness- Threat)
·   Kegiatan promosi ditingkatkan dengan biaya seminimal mungkin
Perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan biaya seminimal mungkin bertujuan agar pengeluaran dari perusahaan tidak lebih besar dari pada keuntungan dari perusahaan, meskipun dengan biaya yang diminimalkan perusahaan dapat menyapaikan dan mengkomunikasikan akan produk yang dimiliki oleh pihak perusahaan.
4.      Strategi distribusi
a.       Strategi SO (Strength-Opportunity) untuk promosi
·   Menjalin kerjasama yang baik dengan pihak buyer
Seiring dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, perusahaan menempatkan pada orientasi kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama, agar kerja sama dengan pihak buyer terjalin dengan baik.  
·   Mempertahankan buyer yang telah ada
Untuk mempertahan buyer yang ada pihak perusahaan tetap menjaga kualitas produk yang hasilkan dan memproduksi produk secara kontinu.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
1.      Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka strategi pemasaran di perusahaan PT Mega Bahari Adhi Mandiri adalah:
a.       Produk, meliputi pemenuhan permintaan konsumen akan kualitas produk yang dihasilkan, peningkatan volume produksi, mempertahankan serta meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasikan dan memaksimalkan kegiatan produksi perusahaan.
b.      Harga meliputi strategi penentuan harga yang berorientasi pada keuntungan dan kepuasan konsumen, harga tidak mempengaruhi daya beli konsumen, menentukan harga yang tidak rendah dibandingkan dengan perusahaan pesaing, menetapkan standar harga nasional dengan mengacu pada nilai kurs dollar serta efesiensi harga bahan baku.
c.       Promosi meliputi, pemanfaatan sarana elektronik semaksimal mungkin, penggunaan media tambahan, serta peningkatan kegiatan promosi
d.      Distribusi meliputi, menjalin kerjasama yang baik dengan pihak buyer dan mempertahankan buyer yang telah ada
B.  Saran                                                                                                                  
            Kesinambungan produksi merupakan salah satu aspek penting dalam proses pemasaran sehingga sebaiknya PT MBA memperluas jaringan supplier guna menjaga eksistensi dan memperbesar omset perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA
Bennett, S. 1988. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Boyd, W.H. 2000. Fleksibel Marketing. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Corey, L. 1991, Strategi Pemasaran, Andi. Yogyakarta.
Ericson, 1992, Proses Perencanaan Jakarta.
Fuad. 2003. Pengantar Bisnis. Edisi ketiga. Fakultas Ekonomi Universitas
              Indonesia. Jakarta.
Gitosudarmo, H.I. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. BPFE UGM,
              Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsep strategi pemasaran. Diakses pada Tanggal
              18 September 2011.
              18 September 2011.
Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. Jakarta.
Kotler, P. 2000. Marketing. Jilid I. Erlangga. Yogyakarta.
……….... 2002. Marketing. Jilid III. Erlangga. Yogyakarta.
………. …dan G Amstrong.  2001. Principle of Marketing, Edisi 9. Prentice Hal.
              inc, Nem Jersey.
Malcom, H.B, Mc Donald dan Keagen W.J. 2000. Manajemen Pemasaran,
              Cetakan I. Salemba Empat. Jakarta.
Parket, 1950, pengertian seni manajemen didalam expedisi muatan kapal laut.
Rangkuti, F. 2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia
              Pustaka Utama. Jakarta.
…………… 2005. Analisi SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan Ke12.
              PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Schnaars, 1991. Pemasaran Strategi, Erlangga.
Shimp, T. A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi pemasaran
              Terpadu. Jilid I Edisi V. Erlangga. Jakarta.

Siagian, P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas,
              Bumi Aksara, Jakarta.
Swasta, B. DH dan I Sukotjo. 2002. Pengantar Bisnis Modern : Pengantar
              Ekonomi Perusahaan Modern, Edisi III. Liberty. Yogyakarta.
Tull, D.S. and L.R Kahle. 1990. Marketing Management. New York. Macmilan
              Publishing Company.

Tidak ada komentar:

Sekilas Info

« »
« »
« »

Páginas