Nitzschia sp merupakan
mikroalga yang termasuk dalam kelas Bacillariophyceae (Tomas, 1997). Nitzschia sp. mempunyai peran yang
penting dalam ekosistem perairan sebagai produsen primer. Mikroalga ini banyak digunakan sebagai pakan alami bagi larva organisme laut seperti
krustacea, bivalvia, dan ikan
(Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995).
Selain sebagai pakan alami bagi organisme laut, mikroalga Nitzschia
juga salah satu jenis organisme penghasil lipid yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan dasar
pembuatan biodiesel (Campbell et al., 2008). Pengembangan
mikroalga sebagai sumber
biodiesel mempunyai beberapa keunggulan,
yaitu kecepatan pertumbuhan yang tinggi sehingga masa panennya cepat (Andersen,
2005) dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya seperti jarak dan sawit, mikroalga
mempunyai kandungan lipid yang
tinggi (Christi, 2007), bersifat ramah
lingkungan, nilai emisinya rendah, dan dapat diperbarui. Salah satu jenis mikroalga yang potensial sebagai bahan dasar
biodiesel adalah Nitzschia
sp. Mikroalga ini mempunyai kecepatan pertumbuhan yang tinggi,
mudah dilakukan pembudidayaan, dan
memiliki kadar lipid yang cukup
tinggi (Chisti, 2007). Hal ini terkait
dengan senyawa karbon yang terkandung
dalam ekstrak lipidnya sebagian besar disimpan dalam bentuk minyak
(trigliserida) maupun sam lemak jenuh (Thorn, 2007).
Penelitian mengenai mikroalga laut sebagai penghasil lipid
perlu dilakukan untuk mencari jenis mikroalga laut yang otensial dan
memiliki kandungan lipid yang besar untuk pengembangan biodiesel. Namun demikian terdapat beberapa kesulitan
untuk menemukan strain mikroalga yang
mengandung lipid tinggi dengan pertumbuhan cepat sehingga biaya operasional pemanenan rendah dan
diperoleh sistem kultur yang efektif.
Beberapa mikroalga dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang penuh
dengan tekanan. Hal ini berarti
mikroalga dapat dieksploitasi secara bioteknologi. Faktor lingkungan yang
sangat berpengaruh terhadap produksi lipid adalah salinitas (Derenne et al., 1992), fotoperiod, dan intensitas cahaya (Brenckmann et al.,
1985), nitrogen, dan suhu (Lupi
et al., 1991). Oleh karena itu perlu ditetapkan kondisi
lingkungan yang memadai agar didapatkan
pertumbuhan mikroalga dan kadar lipid yang optimum.
Nitzschia sp. mengandung protein 33 %; lemak 21 %;
dan karbohidrat 28 % (Ben-Amotz and Fishler, 1990). Lipid berfungsi sebagai sumber energi
cadangan apabila sel kekurangan karbohidrat sebagai sumber energi utama.
Walaupun sedikit kandungan dari total lipid, namun salah satu penelitian Salah
satu cara untuk meningkatkan kandungan lipid pada Nitzschia sp. adalah dengan
memanipulasi faktor lingkungan, salah satunya adalah dengan perlakuan salinitas
dalam kultur mikroalga. Media kultur yang didukung dengan media, suhu, nutrien
dan cahaya yang baik diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan yang optimal dan
kadar lipid tinggi.
Al-Hasan et al., (1990) dan Renaud &
Perry, (1994) melaporkan bahwa salinitas mempunyai pengaruh besar
terhadap kandungan lipid yang dihasilkan mikroalga. Maka perlu dilakukan
penelitian mengenai pengaruh salinitas media kultur terhadap pertumbuhan dan
kadar total lipid. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh salinitas yang berbeda
terhadap kepadatan sel dan kadar total lipid pada mikroalga
Nitzschia sp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar