Ditengah malam yanggelap,
Tak ada kilauan dari
sang cahaya
Berteman desingan dan
suara malam
Yang memilukan jiwa
Ku
teringat kepada kekasihku
Yang
tak pernah jua Ku kenal wajahnya
Kasih
sayangnya telah menhilang
Namun
tak kan kuingkari cintanya
Karena
cintaku padanya
Seputih
dan sesejuk embun dipagi hari.
Ku ingin hidup
bersamanya
Dalam keindahan
Akan ku pinang ia dalam
khayalku,
Bahagia dalam kesedihan
Dan mati dalam mimpi
indahnya.
Semoga
cintaku padanya abadi
Seperti
kehadiran cinta dalam kehidupan,
Dan
dalam kehidupan selanjutnya
Karena
kami percaya
Dengan
keabadian cinta.
Air mata bukan berarti lemah,
Suara keras bukan
berarti
Kau telah menjadi
tangguh,
Namun,
Jika
kau mampu
Mengalahkan
nafsu
Dan
kefanaan dunia ini
Dan
berusaha menyadarinya,
Kau lebih dari seorang
pahlawan
Yang rela ditebas
dimedan perang
Melawan musuh,
Karena sesungguhnya,
Perang terbesar umat
islam
Ialah perang melawan
hawa nafsu sendiri.
Coretan tak berarti
Dari suara hati yang
terkoyak
Meski berusaha mengubah
takdir ini
Namun tampaknya
kesedihan
Tetap jua singgahdalam
diri
Yang tiada arti lagi
dalam hidupmu
Waktu yang berlalu
seakan
Menjadi tembok pemisah
antara kita
Sehingga aku tak mampu
Memberimu cahaya
Warnaku tak lagi cerah
Kini aku pudar
Bersama cintamu padaku
Namun aku maklumi
Karena sadar ku akan
diri ini
Yang tak pantas kau
cintai.
Bukannya
aku menyesal
Namun
aku sedih melihat dirimu
Yang
tersenyum pasrah jika bersamaku
Aku menjauh.....
Bukan karena tak cinta,
Namun mungkin inilah
Yang dapat membuatmu
Tersenyum bahagia yang
sesungguhnya.
Jika kita mencintai
seseorang
Diri ini akan
senantiasa mendoakannya
Walaupun dia tak berada
disisi,
Tuhan memberi kitadu
kaki untuk berjalan,
Dan dua tangan untuk
memegang
Sua telinga untuk
mendengar
Serta dua mata untuk
melihat
Tapi kenapa, Tuhan
Hanya menganugrahkan
sekeping hati
Pada manusia..??
Karena tuhan telah
memberi
Sekepingnya lagi kepada
seseorang
Untuk kita mencarinya
Itulah CINTA
Kadang aku
Meneteskan air mata
Yang tak berarti ini
untukmu dan bagimu
Namun ku berusaha
mengusapnya
Dan kembali ingin
membuatmu tersenyum
Aku memang hanya
manusia bodoh,
Tak mampu memberimu apa
– apa
Selain kekecewaan
Tapi sungguh tiada niat
ku,
Keputusan tentang
diriku
Ada ditanganmu.
Aku selalu merasa
kasihan
Dengan hidupku
Namun mengapa
Kehidupan tak pernah
Berbelas kasih padaku
Beribu tanda tanya
besar
Tertancap dalam otak
dan benakku
Apakah aku harus turut
pada kehidupan
Atau dapatkah kehidupan
Tunduk padaku
Aku sedih karena
Kau tak menghiraukanku
Aku begini karena
Engkau seperti itu
Hidupku seakan meledak
Hanya secercah harapan
Yang masih ku pegang
Terikat tali rapuh
Diatas gedung tua
Seperti diriku ini
bagimu
Padam, suram, gelap dan
tiada arti
Sekali lagi aku sedih
Karena mencintai dirimu
Yang semakin menjauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar