Minggu, 25 Agustus 2013

Nitzchia sp

Nitzschia sp merupakan mikroalga yang termasuk dalam kelas  Bacillariophyceae (Tomas, 1997). Nitzschia sp. mempunyai peran yang penting dalam ekosistem perairan sebagai produsen primer.  Mikroalga ini    banyak digunakan sebagai  pakan alami bagi larva organisme laut seperti krustacea, bivalvia, dan  ikan (Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995).

Selain sebagai pakan alami bagi organisme laut,  mikroalga Nitzschia juga salah satu  jenis  organisme penghasil lipid  yang potensial  untuk dikembangkan sebagai bahan dasar pembuatan biodiesel  (Campbell  et al., 2008).  Pengembangan  mikroalga  sebagai sumber biodiesel  mempunyai beberapa keunggulan, yaitu kecepatan pertumbuhan yang tinggi sehingga masa panennya cepat (Andersen, 2005) dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya  seperti jarak dan sawit,  mikroalga  mempunyai kandungan  lipid yang tinggi  (Christi, 2007), bersifat ramah lingkungan, nilai emisinya rendah, dan dapat diperbarui.  Salah satu jenis mikroalga  yang potensial sebagai bahan  dasar  biodiesel  adalah Nitzschia  sp.  Mikroalga ini  mempunyai kecepatan pertumbuhan yang tinggi, mudah dilakukan pembudidayaan, dan  memiliki  kadar lipid yang cukup tinggi  (Chisti, 2007). Hal ini terkait dengan senyawa karbon yang terkandung  dalam ekstrak lipidnya sebagian besar disimpan dalam bentuk minyak (trigliserida) maupun sam lemak jenuh (Thorn, 2007).


Penelitian mengenai mikroalga laut sebagai penghasil  lipid  perlu dilakukan untuk mencari jenis mikroalga laut yang otensial dan memiliki kandungan lipid yang besar untuk pengembangan biodiesel.  Namun demikian terdapat beberapa kesulitan untuk menemukan strain mikroalga  yang mengandung lipid tinggi dengan pertumbuhan cepat sehingga  biaya operasional pemanenan rendah dan diperoleh sistem kultur yang efektif.  Beberapa mikroalga dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang penuh dengan tekanan. Hal ini  berarti mikroalga dapat dieksploitasi secara bioteknologi. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap produksi lipid adalah  salinitas (Derenne  et al., 1992), fotoperiod,  dan intensitas cahaya (Brenckmann  et al.,  1985), nitrogen, dan suhu (Lupi  et al.,  1991).  Oleh karena itu perlu ditetapkan kondisi lingkungan yang  memadai agar didapatkan pertumbuhan mikroalga dan kadar lipid yang optimum.

Nitzschia  sp. mengandung protein 33 %; lemak 21 %; dan karbohidrat 28 % (Ben-Amotz  and  Fishler, 1990).  Lipid berfungsi sebagai sumber energi cadangan apabila sel kekurangan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Walaupun sedikit kandungan dari total lipid, namun salah satu penelitian Salah satu cara untuk meningkatkan kandungan lipid pada Nitzschia  sp. adalah dengan memanipulasi faktor lingkungan, salah satunya adalah dengan perlakuan salinitas dalam kultur mikroalga. Media kultur yang didukung dengan media, suhu, nutrien dan cahaya yang baik diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan yang optimal dan kadar lipid tinggi.

Al-Hasan  et al., (1990) dan  Renaud &  Perry, (1994) melaporkan bahwa salinitas mempunyai pengaruh besar terhadap kandungan lipid yang dihasilkan mikroalga. Maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh salinitas media kultur terhadap pertumbuhan dan kadar total lipid.   Penelitian ini  bertujuan  untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh salinitas yang berbeda terhadap  kepadatan sel  dan kadar total lipid pada mikroalga Nitzschia sp.

Tidak ada komentar:

Sekilas Info

« »
« »
« »

Páginas